PERAN PERDAGANGAN DAN SEKTOR JASA
TERHADAP
PEREKONOMIAN DI
INDONESIA
TUGAS MANDIRI
Diajukan
untuk memenuhi salahsatu tugas Mata Kuliah Pemasaran
Jasa
Dosen
:
Tubagus Wahyudi
Oleh :
Ermawati
Administrasi
Bisnis
15032035
Tubagus_wahyudi@apps.ipb.ac.id
INSTITUTE
MANAJEMEN WIYATA INDONESIA (IMWI)
Jl.
Gudang No. 7 – 9 Kota Sukabumi 43112 Jawa Barat – Indonesia
Telp
(0266) 235717
www.imwi.ac.id
Indonesia
dalam membantu perekonomiannya sangat melibatkan sektor – sektor yang ada
terutama adalah sektor jasa. Hal tersebut dikatakan karena, sektor jasa dalam
Negri memilki daya saing yang tinggi serta membantu meningkatkan perekonomian
indonesia secara global. Selain itu, peran sektor jasa dalam perdagangan
internasional juga sangat penting, hal tersebut dinyatakan oleh adanya sektor jasa
yang banyak membantu perekonomian Indonesia selama masa pemulihan paska krisis
ekonomi Asia. Oleh karena itu, Indonesia perlu mendukung adanya sektor jasa
tersebut agar dapat lebih berkembang dan meningkat serta dapat memotivasi sektor
– sektor yang lainnya seperti sektor manufaktur dan sektor pertanian.
Sebanyak
50% perdagangan global berada pada sector jasa, sementara dengan kisaran yang
sama yaitu sekitar 50% tenaga kerja pada tahun 2010 bekerja pada sector tersebut.
Akan tetapi, Indonesia juga memiliki beberapa perbedaan penting dengan Negara Asia
Tenggara lain, diantaranya adalah lambatnya pemulihan industry di Indonesia
setelah krisis keuangan Asia terutama yang terkait dengan sktor jasa, produktivitas
secara keseluruhan lebih rendah seltor jasa dibandingkan dengan sektor manufaktur
ataupun pertambangan, ekspansi yang sangat lambat dalam transportasi laut dan
pertumbuhan moderat dalam bidang transfortasi darat, pertumbuhan yang berjalan
dengan lambat dalam hal layanan keuangan bisnis terutama dalam sektor perbankan
kemudian lambatnya pertumbuhan layanan pemerintah terutama sejak pertengahan
tahun 2000an.
Jasa
betul – betul merupakan bagian yang paling penting dalam perdagangan indonesia
secara global sehingga dikatakan memiliki dampak besar terhadap pasar tenaga
kerja dan pekerjaan di dalam Negri. Selain
itu, sektor jasa juga berkontribusi kepada penciptaan lapangan pekerjaan,
pengurangan kemiskinan serta peningkatan ekspor Indonesia ke mancanegara dengan
pangsa ekspor yang sangat tinggi pada tahun 2005 yaitu kisaran hampir 20% dari
semua nilai total ekspor dalam dolar. Dalam perdagangan jasa mode-4 Indonesia
merupakan Negara dengan pemasok tenaga kerja kontrak terbesar, Negara tujuan
bagi tenaga kerja terampil dan professional secara temporer dari Asia serta
Negara yang memiliki penghasilan devisa tahunan ke 20 dengan adanya remitan
dari migrasi ke luar Negri. Akan tetapi terlepas dari hal itu, indonesia
meiliki masalah dalam hal rendahnya keterampilan pekerja yang bekerja di luar
Negri sebagai TKI serta rendahnya upah dan kondisi kerja yang dihadapi TKI. Sedangkan
dalam reformasi sektor jasa dan pekerjaan perjanjian perdagangan regional ASEAN
di bawah rubric AFAS telah mempromosikan perdagangan jasa melalui deregulasi
dan hal tersebut menjadi salahsatu keuntungan yang akan didapatka oleh investor
dalam maupun luar Negri.
REFERENSI
Ø Aswicahyono, Hill and
Narjoko (2008), Indonesian Industrialization: Jobless
Growth? in C. Manning and S. Sudarno
(eds.), Employment, Living Standards and Poverty in
Contemporary Indonesia, Chapter 6, ISEAS, Singapore.
Ø Manning, C. (1992), The
Forgotten Sector: Employment Structure and the Growth of
Services in Indonesia, Technical Report No. 10, INS/90/001, ILO, Jakarta.
Ø Manning, C. and M.
Purnagunawan (2011) ‘Survey of Recent Developments’, Bulletin of
Indonesian Economic Studies, 47(3), December.
Ø World Bank (2011)
‘Current Challenges, Future Potential’, Indonesia Economic Quarterly, Jakarta, June